Rating

Thursday, June 8, 2017

Tugas Keragaman Provinsi Babel, Jakarta, Yogyakarta



PROVINSI BANGKA BELITUNG

A.      Profil Provinsi Bangka Belitung
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (disingkat Babel) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah, memiliki pantai yang indah dan kerukunan antar etnis. Ibu kota provinsi ini ialah Pangkalpinang. Pemerintahan provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari 2001. Setelah dilantiknya Pj. Gubernur yakni H. Amur Muchasim, SH (mantan Sekjen Depdagri) yang menandai dimulainya aktivitas roda pemerintahan provinsi.
Selat Bangka memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Bangka, sedangkan Selat Gaspar memisahkan Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Di bagian utara provinsi ini terdapat Laut Cina Selatan, bagian selatan adalah Laut Jawa dan Pulau Kalimantan di bagian timur yang dipisahkan dari Pulau Belitung oleh Selat Karimata.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya adalah bagian dari Sumatera Selatan, namun menjadi provinsi sendiri bersama Banten dan Gorontalo pada tahun 2000. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanggal 21 November 2000 yang terdiri dari Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung dan Kota Pangkalpinang. Pada tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tanggal 23 Januari 2003 dilakukan pemekaran wilayah dengan penambahan 4 kabupaten yaitu Bangka Barat, Bangka TengahBangka Selatan dan Belitung Timur. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan pemekaran wilayah dari Provinsi Sumatera Selatan.
Keadaan alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar merupakan dataran tinggi, lembah dan sebagian kecil pegunungan dan perbukitan. Ketinggian dataran rendah rata-rata sekitar 50 meter di atas permukaan laut dan ketinggian daerah pegunungan antara lain untuk Gunung Maras mencapai 699 meter di Kecamatan Belinyu (P. Bangka), Gunung Tajam Kaki ketinggiannya kurang lebih 500 meter diatas permukaan laut di Pulau Belitung. Sedangkan untuk daerah perbukitan seperti Bukit Menumbing ketinggiannya mencapai kurang lebih 445 meter di Kecamatan Mentok dan Bukit Mangkol dengan ketinggian sekitar 395 meter di atas permukaan laut di Kecamatan Pangkalan Baru.
Daerah Kepulauan Bangka Belitung dihubungkan oleh perairan laut dan pulau-pulau kecil. Secara keseluruhan daratan dan perairan Bangka Belitung merupakan satu kesatuan dari bagian dataran Sunda, sehingga perairannya merupakan bagian Dangkalan Sunda (Sunda Shelf) dengan kedalaman laut tidak lebih dari 30 meter.
Sebagai daerah perairan, Kepulauan Bangka Belitung mempunyai dua jenis perairan, yaitu perairan terbuka dan perairan semi tertutup. Perairan terbuka yang terdapat di sekitar pulau Bangka terletak di sebelah utara, timur dan selatan pulau Bangka. Sedangkan perairan semi tertutup terdapat di selat Bangka dan teluk Kelabat di Bangka Utara. Sementara itu perairan di pulau Belitung umumnya bersifat perairan terbuka.
Di samping sebagai daerah perairan laut, daerah Kepulauan Bangka Belitung juga mempunyai banyak sungai seperti : sungai Baturusasungai Buluhsungai Kotawaringinsungai Kampasungai Layangsungai Manise dan sungai Kurau.
Di Kepulauan Bangka Belitung tumbuh bermacam-macam jenis kayu berkualitas yang diperdagangkan ke luar daerah seperti: Kayu Pelawan, Kayu Meranti, Ramin, Mambalong, Mandaru, Bulin dan Kerengas. Tanaman hutan lainnya adalah: Keramunting, buk-buk, Mate Ayem, Kapuk, Jelutung, Pulai, Gelam, Meranti rawa, Mentagor, Mahang, Bakau dan lain-lain. Hasil hutan lainnya merupakan hasil ikutan terutama madu alam dan rotan. Madu Kepulauan Bangka Belitung terkenal dengan madu pahit.
Fauna di Kepulauan Bangka Belitung lebih memiliki kesamaan dengan fauna di Kepulauan Riau dan semenanjung Malaysia daripada dengan daerah Sumatera. Beberapa jenis hewan yang dapat ditemui di Kepulauan Bangka Belitung antara lain: Rusa, Beruk, Monyet, Lutung, Babi Hutan, Trenggiling, Musang, Burung Keruak , Elang, Ayam Hutan, Pelanduk Kancil, berjenis-jenis Ular dan Biawak.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi atas tujuh daerah tingkat dua, yaitu:
1.         Kabupaten Bangka (ibukota: Sungailiat): Sejak masih bergabung dengan Sumatera Selatan maupun setelah lepas, Kabupaten Bangka merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak. Saat lepas dari Sumsel, luas Kabupaten Bangka meliputi 91% luas pulau Bangka (11.000 km2), namun pada tahun 2003 Kabupaten Bangka dimekarkan menjadi 4 Kabupaten. oleh karena itu, Kabupaten Bangka juga dikenal sebagai Kabupaten Bangka Induk.
2.         Kabupaten Belitung (Ibukota: Tanjungpandan: Pada awalnya meliputi seluruh pulau Belitung dan pulau kecil di sekitarnya, namun pada tahun 2003 dimekarkan menjadi 2 kabupaten.
3.         Kabupaten Bangka Barat (ibukota: Muntok): Merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Bangka pada tahun 2003. Kabupaten Bangka Barat merupakan titik penyebrangan yang menghubungkan Bangka dengan Sumatera Selatan melalui pelabuhan Mentok yang merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia. kota Mentok sendiri merupakan pusat pengolahan timah Bangka serta tempat Bung Karno, Bung Hatta, Moh. Roem dan pemimpin nasional lain diasingkan selama masa revolusi mempertahankan kemerdekaan.
4.         Kabupaten Bangka Tengah (ibukota: Koba): Merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Bangka pada tahun 2003. merupakan pusat perikanan Bangka Belitung. sepanjang jalan raya Pangkalpinang-Koba (60 km) terdapat pantai indah tepat di sisi jalan terutama di Desa Penyak dan Kurau.
5.         Kabupaten Bangka Selatan (ibukota: Toboali): Merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Bangka pada tahun 2003. Daerahnya meliputi bagian selatan Pulau Bangka, termasuk pulau-pulau kecil seperti Pulau LeparPulau Pongok dan pulau Nanas. Kabupaten Bangka Selatan merupakan pusat penghasil beras Kepulauan Bangka Belitung. Juga merupakan daerah tujuan transmigran dari Jawa BaratJawa Tengah dan Jawa Timur.
6.         Kabupaten Belitung Timur (ibukota: Manggar): merupakan pemekaran Kabupaten Belitung tahun 2003. Tempat ini merupakan tempat "Laskar Pelangi" yang ditulis Andrea Hirata.
7.         Kota Pangkal Pinang: merupakan ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang ditetapkan sejak tahun 2002. Kota terbesar dan teramai di provinsi ini. sebelumnya merupakan ibukota kabupaten Bangka, namun pada tahun 1971 ibukota kabupaten Bangka pindah ke Sungailiat dan kota Pangkalpinang menjadi kota sendiri. Kantor pusat PT. Timah Tbk. berada di wilayah ini.

B.       Keragaman Budaya
1.         Rumah Adat

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifjSzU2BdkYkhFEQ7n6JhyphenhyphengjzjTMFZT-XxhhbfveKUySPxaqmC36qgRvPylqa5EWvLWM9_JQ92FUtK73DGYoT7mPWh6Xsi1gtiIKpNIv4LRQqjuQnmn8vjsdLDWj9ZE6TjKTPAcfNzavE/s320/Rumah+Adat+Rakit.jpg
Rumah panggung, rumah limas danrumah rakit merupakan rumah tradisional Bangka Belitung. Hampir sama dengan propinsi lain yang ada di Pulau Sumatera model arsitektur rumah adat Bangka Belitung berciri arsitektur Melayu. Terdapat tiga macam ciri arsitektur rumah adat yaitu arsitektur Melayu awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubung Limas. Arsitektur rumah Melayu Awal berujud rumah panggung kayu dimana hampir semua bahan material yang di pakai untuk rumah ini berupa kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang banyak tumbuh dan sangat mudah diperoleh di sekitar pemukiman.   Arsitektur rumah Melayu Awal ini biasanya beratap tinggi dan sebagian atapnya miring. Saat pembangunan rumah yang berkaitan dengan tiang, masyarakat Kepulauan Bangka Belitung mengenal falsafah 9 tiang, dimana bangunan rumah yang didirikan memiliki 9 buah tiang. Tiang utama tempatnya di tengah dan didirikan pertama kali. Kemuduan atap rumah ditutup dengan daun rumbia. Sementara bagian dindingnya biasanya dibuat dari bahan pelepah/kulit kayu atau menggunakan buluh (bambu).
2.         Seni Tari  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqwLWu-RQtsxOPV240s4OCyjX-sZloqDa8IDmuz1FDFBQeBcqT33gie67RCYXcBQXXyDb8pbuJ8kd6Fd5IrQZhNSEu64bzstB0SNv_jZLxLY6IH75-7TH3qUSkc5BCSsWmUfhIYdrNdQQ/s640/a20d505b1b7607a0da9a54e41a6fd86fc8a5ddd4.jpg
Tari Campak Tarian Yang Berasal dari Bangka Belitung Sumatera. Tari Campak merupakan tarian dari daerah Bangka-Belitung. Tari ini menggambarkan keceriaan bujang dan dayang di Kepulauan Bangka Belitung. Biasanya dibawakan setelah panen padi atau sepulang dari kebun. Pada perkembangannya tari ini digunakan juga sebagai hiburan dalam berbagai kegiatan seperti penyambutan tamu atau pada pesta pernikahan di Bangka Belitung. Tarian ini berkembang pada masa pendudukan bangsa Portugis di Bangka Belitung. Hal ini bisa dilihat dari beberapa ragam pada tari Campak antara lain akordion dan pakaian pada penari perempuan yang sangat kental dengan gaya Eropa. Dibawakan oleh sepasang muda mudi ” remaja “, tarian ini menggambarkan kecerian bujang dayang bangka belitung pada saat musim panen atau pun pulang dari kebun.
3.         Senjata Tradisonal
Jika Masyarakat Jawa memiliki senjata tradisional keris, kujang dan sebagainya. Bangka Belitung juga memiliki senjata tradisional yaitu parang, kedik dan siwar panjang. Senjata tradisional merupakan simbolisasi yang ada disetiap daerah Indonesia (Hanya ada di indonesia yang memiliki keanekaragaman segalanya) yang memiliki makna khusus atau pesan khusus atau simbol khusus dan sebagainya. Sebagai negara Indonesia kita patut bangga dengan keberagaman ini.
Parang adalah Senjata tradisional Bangka Belitung

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMgbS96Ng3IZnOnM1AoZbvYIJ0KsOOfYCe1Y56oK14RK4KyTofLU5PWFf8Q7ViArxl25mgrgIxxCIVr4-TdF_6KgiVyTKAqv8lZbU_f_G9ARPrnhtKxcFVE40NOwun4faaDIX0CjFYiJI/s320/Parang+Badau+Terpanjang.jpg
Parang hampir menyerupai golol dari betawi namun bukan golok. Parang berbentuk seperti layar kapal, yang digunakan untuk perkelahian jarak dekat. Ujung parang dibuat berat dan lebar yang mana fungsi nya untuk meningkatkan beban saat memotong sesuatu, agar sasaran dapat terpotong dengan cepat.
Kedik adalah Senjata tradisional Bangka Belitung

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDmmkOGZgfOJJVaZFcRT46rG2qmdGOL7ocjdPVQCF4fmJlnklsn_WR14FGG3C3B06LOSkKtBDQ4Nd2WZofcwPocM23xh7895xL7TiuoETWLUI5s190iwCZ8IJs2f3aHIPlJG-sO8bt3vU/s1600/Bentuk+Siwar.jpg
Umumnya kedik digunakan sebagai alat pertanian yang biasa digunakan untuk membersihkan rumput yang tumbuh dibawah tanaman. Fungsinya hampir sama dengan cangkul, namun kedik berukuran lebih kecil dan bentuk nya bengkok ke kiri.Siwar Panjang adalah Senjata tradisional Bangka Belitung.






4.         Pakaian Adat Tradisional Bangka Belitung
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5PMFM98B8ZvoESLzQqXNKm1IqfE8H0aia0urA7jwlwJmpEvvcbFIGFGQf17hFFlViEVeNXsXXIKe1urBAQxVHLjNvThlKyIL1YQluBYzpmS-aJDzu4JX3b9t8f087KABwV7003ecqT1g/s200/Bangka+Belitung+000.jpg
Mengenal nama pakaian adat kepulauan Bangka Belitung. Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu bagian provinsi yang ada di Indonesia, dan terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Ibu kota provinsi Kepulauan Bangka Belitung ialah Pangkalpinang. Kain cual merupakan kain adat dari Bangka Belitung. Bentuk kainnya menyerupai songket dan memiliki motif yang khas. 
5.         Lagu Daerah
Miak Serumpun, Bujang LapokMen Sahang Lah Mirah 
6.         Suku
Suku Melayu Belitung merupakan suku asli, Arab, dan Jawa 
7.         Bahasa
Bahasa yang dipakai adalah bahasa resmi yaitu Bahasa Indonesia dan ada juga yang menggunakan bahasa Melayu.

C.      Objek Wisata

1.         Gunung Menumbing

Terletak di daerah Mentok pada arah Barat Laut Pulau Bangka, Gunung Menumbing ini memiliki ketinggian sekitar 355 meter dpl. Di Gunung Menumbing jugalah merupakan tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta oleh Belanda pada tahun 1948-1949 di Pulau Bangka.
Gunung Menumbing di Bangka Barat
Ada sebuah wisma yang masih terawat hingga kini yang menjadi tempat di mana Proklamator RI tersebut diasingkan.
Wisma pengasingan ini dijaga oleh keluarga yang adalah pula Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dari generasi ke generasi yang dari awal memiliki tanggung jawab untuk menjaga Bung Karno dan Bung Hatta selama pengasingan di Bangka.

2.         Pantai Parai Tenggiri

Berjarak sekitar 40 km dari ibukota Provinsi Bangka Belitung, Pangkalpinang, Pantai Parai Tenggiri adalah pantai paling indah di Bangka Belitung dengan karakter ombak yang lembut dan permukaan yang landai. Pantai Bangka yang satu ini memiliki panorama yang eksotis dengan hamparan batu granitnya yang khas. Seperti pantai Bangka lainnya, pantai Parai Tenggiri juga memiliki bebatuan granit yang berukuran besar dalam aneka bentuk yang unik dan berjumlah banyak.
Pantai Parai Tenggiri di Babel
Panorama pantai yang indah dapat Anda saksikan tatkala menaiki bebatuan granit tersebut, menyuguhkan Anda keindahan Laut Cina Selatan yang teduh. Ada banyak kegiatan wisata menarik yang dapat dilakukan wisatawan, di antaranya banana boat, parasailing, hingga snorkel di Parai Tenggiri.
Selain itu, jika Anda suka memancing di pantai ini, tersedia penyewaan perahu pancing yang lengkap dengan peralatannya. Salah satu tempat wisata di Bangka Belitung ini juga dilengkapi dengan fasilitas akomodasi yang lengkap, tersedia hotel hingga ressort yang dapat Anda tempati serta fasilitas permainan air.
Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Pantai Parai Tenggiri sebesar Rp 25 ribu per orang dan tiket ini nanti dapat ditukarkan dengan makanan atau minuman yang ada di restoran yang terletak di pinggir pantai.

3.         Pulau Memperak

Inilah keindahan tempat wisata di Belitung yang belum diketahui banyak wisatawan, namun terkenal akan pesonanya yang memikat. Pulau Memperak terletak di Kabupaten Belitung Timur, menyuguhkan Anda air laut yang biru kehijauan dan bersih. Keindahan alam bawah laut di pulau ini adalah satu hal yang tidak boleh Anda lewatkan. Inilah sebab mengapa Pulau Memperak ini adalah salah satu tempat snorkel di Bangka Belitung yang mempesona.
Pulau Memperak di Belitung
Snorkeling terbaik di pulau ini dapat dilakukan di bagian utara, timur, dan barat Pulau Memperak. Itulah spot snorkel paling menarik untuk menikmati keindahan terumbu karang dan aneka makhluk hidup bawah air Pulau Memperak. Dan tak lupa, gunakan alas kaki tatkala snorkel karena terdapat bulu babi yang tajam. Pulau Memperak adalah pulau yang sepi, hanya ada penjaga pulau saja yang tinggal dalam rumah yang dibangun di sana. Oleh karenanya, membawa perbekalan akan sangat penting untuk menikmati pesona wisata Bangka Belitung yang satu.

4.         Pantai Tikus

Pantai Tikus adalah sebuah pantai di Pulau Bangka yang masih tergolong alami, cukup terjaga dari gangguan tangan-tangan manusia. Panorama indah pantai ini terwujud melalui bukit terjal dengan hamparan bebatuan granit dan air laut yang kebiruan.
Di puncak bukit, Anda akan menyaksikan adanya sebuah kuil peribadatan yang berdiri cukup megah dengan pemandangan yang indah. Kuil atau kelenteng ini berbentuk bulat, menjadi sebuah ciri khas yang ada di Pantai Tikus.
Pantai Tikus di Bangka

5.         Pantai Penyusuk

Inilah salah satu mutiara indah dari berbagai tempat wisata Bangka Belitungyang menawan. Pantai Penyusuk terletak di Bangka bagian utara, memiliki panorama pantai yang indah. Anda akan menjumpai tumpukan batu granit yang seolah membentuk sebuah ceruk di pantai ini. Ditambah lagi dengan pepohanan hijau yang tumbuh di pesisir pantai serta keberadaan empat buah pulau yang berjajar indah.
Pantai Penyusuk di Belinyu
Salah satu destinasi wisata Bangka Belitung yang juga populer di kalangan masyarakat Bangka ini memiliki ombak laut yang tenang. Oleh karenanya, berenang dan bermain air laut di pantai ini adalah kegiatan paling favorit yang dilakukan banyak orang. Jika Anda ingin singgah di pulau-pulau yang ada di sana, Anda dapat menyewa perahu nelayan dengan kapasitas hingga 10 orang, kisaran harga Rp 150 ribu hingga 250 ribu.
Pulau yang paling favorit untuk disinggahi adalah Pulau Lampu karena memegang fungsi sebagai mercusuar. Di sinilah banyak wisatawan menghabiskan waktunya dengan berenang dan bermain air laut. Jangan khawatir, terdapat dua buah kamar mandi untuk membilas tubuh setelah berenang di air laut.













PROVINSI DKI JAKARTA

A.      Profil Provinsi DKI Jakarta
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), Jakarta Tokubetsu Shi (1942-1945) dan Djakarta (1945-1972). Di dunia internasional Jakarta juga mempunyai julukan seperti J-Town,[9]atau lebih populer lagi The Big Durian karena dianggap kota yang sebanding New York City (Big Apple) di Indonesia.[1][2]
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa (2011).[10] Wilayah metropolitan Jakarta (Jabodetabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa,[8] merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia.
Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN. Jakarta dilayani oleh dua bandar udara, yakni Bandara Soekarno–Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, serta tiga pelabuhan laut di Tanjung PriokSunda Kelapa, dan Ancol.
Etimologi
Nama Jakarta sudah digunakan sejak masa pendudukan Jepang tahun 1942, untuk menyebut wilayah bekas Gemeente Batavia yang diresmikan pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1905.[11] Nama ini dianggap sebagai kependekan dari kata Jayakarta (Dewanagari जयकृत), yang diberikan oleh orang-orang Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) setelah menyerang dan menduduki pelabuhan Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Nama ini biasanya diterjemahkan sebagai "kota kemenangan" atau "kota kejayaan", namun sejatinya artinya ialah "kemenangan yang diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha".
Bentuk lain ejaan nama kota ini telah sejak lama digunakan. Sejarawan Portugis, João de Barros, dalam Décadas da Ásia (1553) menyebutkan keberadaan "Xacatara dengan nama lain Caravam (Karawang)". Sebuah dokumen (piagam) dari Banten (k. 1600) yang dibaca ahli epigrafi Van der Tuuk juga telah menyebut istilah wong Jaketra,[13] demikian pula nama Jaketra juga disebutkan dalam surat-surat Sultan Banten[14] dan Sajarah Banten (pupuh 45 dan 47) sebagaimana diteliti Hoessein Djajadiningrat.[16]Laporan Cornelis de Houtman tahun 1596 menyebut Pangeran Wijayakrama sebagai koning van Jacatra (raja Jakarta).
Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kalapa (Aksara Sunda: ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮊᮜᮕ), berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Padjadjaran atau Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa selama dua hari perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk. Sunda Kalapa yang dalam teks ini disebut Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut dengan nama Dayo (dalam bahasa Sunda modern: dayeuh yang berarti "ibu kota") dalam tempo dua hari. Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Tarumanagara pada abad ke-5 sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-5 dan diperkirakan merupakan ibu kota Tarumanagara yang disebut Sundapura.
Pada abad ke-12, pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk. Kapal-kapal asing yang berasal dari TiongkokJepangIndia Selatan, dan Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang seperti porselen, kopisutra, kain, wangi-wangian, kudaanggur, dan zat warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komoditas dagang saat itu.
Bangsa Portugis merupakan Bangsa Eropa pertama yang datang ke Jakarta. Pada abad ke-16Surawisesa, raja Sunda meminta bantuan Portugis yang ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka tersebut diabadikan oleh orang Sunda dalam cerita pantun seloka Mundinglaya Dikusumah, di mana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya yaitu Mundinglaya. Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana, Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut. Orang Sunda menyebut peristiwa ini tragedi, karena penyerangan tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak rakyat Sunda di sana termasuk syahbandar pelabuhan. Penetapan hari jadi Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro, wali kota Jakarta, pada tahun 1956 adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kalapa oleh Fatahillah pada tahun 1527. Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang berarti "kota kemenangan". Selanjutnya Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon, menyerahkan pemerintahan di Jayakarta kepada putranya yaitu Maulana Hasanuddin dari Banten yang menjadi sultan di Kesultanan Banten.
Ini adalah versi suara dari artikel. Klik di sini untuk mendengarkan.

B.       Keragaman Budaya
1.         Rumah Adat
Rumah tradisional khas Jakarta dinamakan Rumah Kebaya. Atapnya berbentuk joglo suatu pertanda ada pengaruh bentuk rumah tradisonal Jawa. Begitu pula pembagian ruangannya. Ada serambi depan yang disebut paseban. Tepi paseban dipagari dengan pintu masuk di tengahnya. Pintu itu diberi ukiran dan tingginya sekitar 80 cm. Sedangkan tepi atapnya diberi renda seperti kebaya. Paseban berfungsi pula sebagai tempat ibadah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRNkkv1Pu35-2RlNny6lMbEyVl6i1WYJ9iojjXibR_uoj29Ayn2fullvxevW7WDZ2efErlRChMJEPpbG0-CBeRhn_6X0pEAV65Zr7ai_d0nd-wyOzRikMur9SjlNAfeaKc-kUXyAdUaEY5/s320/rumah-betawi.jpg
Rumah Kebaya
Dinding-dinding rumah tradisional Jakarta (Betawi), terbuat dari panil-panil yang dapat dibuka-buka dan digeser-geser ke tepi.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan ruangan yang lebih luas, bila suatu waktu diadakan acara selamatan atau hajatan. Serambi depan dan serambi belakang yang lepas terbuka, merupakan ciri khas pula dari rumah tradisional Jakarta (Betawi).
2.         Pakaian Adat
Pakaian adat pria Betawi (Jakarta) berupa tutup kepala (destar) dengan baju jas yang menutup leher (jas tutup). Ia juga memakai celana panjang, kain batik yang melingkar pada pinggang dan sebilah belati terselip di depan perut. 
Sedangkan wanitanya memakai baju kebaya, selendang panjang serta kain yang dibatik.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW4qpxDsz9WVaxpNsar1xOCc5f6MNbKV7BMEHuRur0QP_KD_qcQpkP9MbtNkL_jBfVaU5wwrftHy7HdVBsETnCAKxW_4Y-GzGr16LHNJ483-DSDFEcDoOPUNWBmuqPZLpjh1i-aymFEruY/s320/abang-none-2009.jpg
3.         Tari-tarian Daerah DKI Jakarta
a.    Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisoanl 
b.    Tari Yapong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu-tamu negara.
c.    Tari Serondeng, merupakan tari garapan yang mengambil unsur-unsur gerak tari Wayang Betawi. Nama serondeng digunakan sesuai dengan nama lagu yang dimainkan oleh Musik Ajeng Betawi yang mengiri tarian ini.
d.   Tari Sembah adalah suatu tarian untuk menyambut tamu dengan adat Betawi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5wirfkX6V6H6QxD_JTLB9xYuUCCOj93K-vIboTZme8uNgoFCjIq2TZWQ0_yZxOU-sbaTT2yX9scQN_EG2tl-ws0WgJ9VjJwu9MTKhW50mOjXwxi6y7sO7GvGGVJOksadfFpOsfUtNHpVV/s1600/tari_yapong2_t2.jpg
Tari Yapong
4.         Senjata Tradisional 
Badik Merupakan salah satu senjata tradisional yang dikenal penduduk Jakarta. Parang atau golok banyak digunakan oleh para pendekar. Sedangkan senjata terkenal lainnya adalah keris, tombak, toya, cabang dan parang.
Jalannya sejarah sangat berpengaruh pula kepada keanekaragaman bentuk senjata tradisional daerah Jakarta (Betawi). Senjata badik merupakan salah satu senjata tradisioal penduduk Jakarta yang mendapat pengaruh dari Bugis. Toya dan trisula (senjata tombak yang berujung tiga), merupakan pengaruh dari Cina, sedangkan keris merupakan pengaruh dari Jawa.
Senjata tradisional lainnya adalah parang atau yang lebih dikenal dengan golok. Golok mempunyai ukuran dan wilahan yang beragam pula. Ada yang bentuknya pendek atau panjang dan ada pula yang tipis disamping yang tebal. Mata golok tajam sebelah. Golok diselipkan di depan perut dan umumnya banyak dipakai oleh para pendekar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz75cGJCT89EJ7-Ll64uOQ7AuC20Ts8czTphOSMdoFOGkZkiepO1sxxmoOWmgLCzUdKfJas4m68CH8kSF1Y-gimrq_v2-sI4J4eicHON3M0D-i0BeJMhWkId3K3iv6rZ9pWD-oO9jcZV4W/s320/Golok.jpg

5.         Suku :
Suku dan marga yang terdapat di daerah Jakarta Raya adalah : Betawi, Orang Depok, Orang Tugu, Cina, Arab, dan lain-lain.
6.         Bahasa Daerah : Betawi
7.         Lagu Daerah : Kicir-kicir, Jali-jali, Surilang.

C.      Objek Wisata 

1.         Monumen Nasional (Tugu Monas)

Inilah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki), didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Monumen yang dibangun oleh Presiden Soekarno ini bermahkotakan lidah api yang dilapisi lembaran emas.
Monas adalah tempat wisata di Jakarta yang paling populer, sekaligus pula salah satu kebanggaan Republik Indonesia. Monumen yang diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R.M. Soedarsono ini terbuka untuk umum setiap hari sejak jam 8 pagi hingga 3 sore, kecuali pada Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.
Monumen Nasional (Monas Jakarta)
Di bagian dasar Monas, terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia pada kedalaman 3 meter. Museum ini berukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung hingga 500 orang. Terdapat lift yang akan membawa Anda ke puncak Monas setinggi 115 meter, Anda dapat menyaksikan panorama Jakarta dari puncaknya. Kapasitas lift menampung paling banyak 11 orang sekali angkut dan pelataran puncak Monas maksimal dapat menampung hingga 50 orang.
Tiket masuk Tugu Monas adalah sebesar Rp 5 ribu per orang (dewasa), mahasiswa Rp 3 ribu, dan anak-anak Rp 2 ribu. Untuk menggunakan lift ke puncak Monas, Anda dapat membayar tiket lift sebesar Rp 10 ribu per orang (dewasa) atau mahasiswa Rp 5 ribu.

2.         Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu, salah satu obyek wisata di Jakarta yang terdiri dari beberapa pulau kecil ini adalah spot menarik dari antara tempat wisata lain yang masuk propinsi DKI Jakarta.
Cakupan Kepulauan Seribu terdiri dari Pulau Harapan, Pulau Bidadari, Pulau Tidung, Pulau Pari, dan puluhan pulau lain. Sebagian besar di antaranya menawarkan suasana santai jika dikunjungi bersama keluarga.
Kepulauan Seribu
Di Kepulauan Seribu, ada banyak aktivitas yang bisa Anda lakukan, mulai dari diving, snorkeling, atau sekedar berjalan-jalan menikmati sunset di kala senja. Ketersediaan sarana akomodasi yang baik di Kepulauan Seribu memudahkan pengunjung yang ingin lebih lama menkimati pengalaman wisatanya.

3.         Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Tak hanya populer bagi warga Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah atau TMII adalah pula destinasi populer bagi pengunjung dari luar Jakarta yang ingin berwisata di Jakarta. Taman Mini Indonesia Indah adalah tempat wisata menarik di Jakarta yang cocok dinikmati bersama keluarga. Hal ini terbukti dari ribuan pengunjung memadati tempat wisata ini, mayoritas terdiri dari anak-anak, kaum muda, dan orang tua.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Ada banyak wahana menarik yang ditawarkan Taman Mini Indonesia Indah, seperti Kolam Renang Snow Bay, Taman Among Puro, tak ketinggalan pula Taman Ria Atmaja, Kereta gantung, serta puluhan wahana lain yang menarik. Disamping wahana, TMII juga menawarkan wisata bernuansa edukasi yang cocok untuk kemajuan pendidikan anak.

4.         Ancol Dreamland

Sempat populer dengan nama Taman Impian Jaya Ancol, destinasi wisata yang satu ini kini lebih familiar disebut Ancol Dreamland. Boleh jadi Ancol Dreamland adalah icon wisata di Jakarta mengingat dalam setiap harinya, destinasi ini tak pernah sepi dari pengunjung baik domestik maupun mancanegara.
Serupa dengan Taman Mini Indonesia Indah, Ancol Dreamland termasuk tempat wisata di Jakarta yang cocok dikunjungi bersama keluarga.
Ancol Dreamland
Letak Ancol Dreamland cukup strategis sehingga mudah dijangkau dari berbagai arah. Dan seperti tempat wisata untuk keluarga pada umumnya, Ancol Dreamland menyajikan sejumlah wahana yang cocok dinikmati oleh semua golongan usia. Ada wahana Gelanggang Samudera, Dunia Fantasi, atau Sea World yang disukai kaum muda dan anak-anak. Tentu saja, Anda akan dikenai biaya lagi untuk menikmati wahana-wahana yang ada di Ancol Dreamland.
Adapun tiket masuk pintu gerbang Ancol adalah sebesar Rp 25 ribu serta tarif masuk kendaraan Rp 20 ribu (mobil) atau motor Rp 15 ribu.

5.         Pulau Tidung

Diantara sekian banyak pulau kecil yang termasuk bagian dari Kepulauan Seribu, Pulau Tidung mungkin tempat wisata paling menarik untuk dikunjungi. Pulau ini memiliki garis pantai yang begitu teduh dan asri, membuat wisatawan betah berlama-lama singgah di pulau kecil ini. Dominasi suasana yang tenang dan nyaman tentunya sangat cocok untuk bersantai bersama teman, kerabat, dan keluarga.
Sunset di Pulau Tidung
Sebagai salah satu bagian dari wisata pantai Jakarta yang indah, Pulau Tidung menawarkan berbagai wahana air menarik seperti Jet Sky, Water Sport, Olahraga Kano, Banana Boat, dan masih banyak lagi. Bagi Anda yang hobi mengunjungi tempat wisata air di Jakarta, Pulau Tidung adalah satu destinasi favorit untuk liburan keluarga.







PROVINSI YOGYAKARTA

A.      Profil Provinsi Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta (bahasa Jawa: Dhaérah Istiméwa Ngayogyakarta) adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di bagian selatan Pulau Jawa, dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kotamadya, dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan, dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki populasi 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki, dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km
Penyebutan nomenklatur Daerah Istimewa Yogyakarta yang terlalu panjang menimbulkan penyingkatan nomenklatur menjadi DI Yogyakarta atau DIY. Daerah Istimewa Yogyakarta sering dihubungkan dengan Kota Yogyakarta sehingga secara kurang tepat sering disebut dengan Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta. Walau secara geografis merupakan daerah setingkat provinsi terkecil kedua setelah DKI Jakarta, Daerah Istimewa ini terkenal di tingkat nasional, dan internasional, terutama sebagai tempat tujuan wisata andalan setelah Provinsi Bali. Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami beberapa bencana alam besar termasuk bencana gempa bumi pada tanggal 27 Mei 2006, erupsi Gunung Merapi selama Oktober-November 2010, serta erupsi Gunung Kelud, Jawa Timur pada tanggal 13 Februari 2014.
Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta merupakan daerah yang mempunyai pemerintahan sendiri atau disebut Zelfbestuurlandschappen/Daerah Swapraja, yaitu Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman. Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat didirikan oleh Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1755, sedangkan Kadipaten Pakualaman didirikan oleh Pangeran Notokusumo (saudara Sultan Hamengku Buwono II) yang bergelar Adipati Paku Alam I pada tahun 1813. Pemerintah Hindia Belanda mengakui Kasultanan, dan Pakualaman sebagai kerajaan dengan hak mengatur rumah tangganya sendiri yang dinyatakan dalam kontrak politik. Kontrak politik yang terakhir Kasultanan tercantum dalam Staatsblaad 1942 Nomor 47, sedangkan kontrak politik Pakualaman dalam Staatsblaad 1941 Nomor 577. Eksistensi kedua kerajaan tersebut telah mendapat pengakuan dari dunia internasional, baik pada masa penjajahan Belanda, Inggris, maupun Jepang. Ketika Jepang meninggalkan Indonesia, kedua kerajaan tersebut telah siap menjadi sebuah negara sendiri yang merdeka, lengkap dengan sistem pemerintahannya (susunan asli), wilayah, dan penduduknya.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII menyatakan kepada Presiden RI, bahwa Daerah Kasultanan Yogyakarta, dan Daerah Pakualaman menjadi wilayah Negara RI, bergabung menjadi satu kesatuan yang dinyatakan sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII sebagai Kepala Daerah, dan Wakil Kepala Daerah bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI. Hal tersebut dinyatakan dalam:
  1. Piagam kedudukan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal 19 Agustus 1945 dari Presiden RI.
  2. Amanat Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal 5 September 1945 (dibuat secara terpisah).
  3. Amanat Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal 30 Oktober 1945 (dibuat dalam satu naskah).
Dalam perjalanan sejarah selanjutnya kedudukan DIY sebagai Daerah Otonom setingkat Provinsi sesuai dengan maksud pasal 18 Undang-undang Dasar 1945 (sebelum perubahan) diatur dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Undang-undang Pokok Pemerintahan Daerah. Sebagai tindak lanjutnya kemudian Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana telah diubah, dan ditambah terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1955 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1819) yang sampai saat ini masih berlaku. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan DIY meliputi Daerah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Daerah Kadipaten Pakualaman. Pada setiap undang-undang yang mengatur Pemerintahan Daerah, dinyatakan keistimewaan DIY tetap diakui, sebagaimana dinyatakan terakhir dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004.
Dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), DIY mempunyai peranan yang penting. Terbukti pada tanggal 4 Januari 1946 sampai dengan tanggal 27 Desember 1949[7] pernah dijadikan sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia. Tanggal 4 Januari inilah yang kemudian ditetapkan menjadi hari Yogyakarta Kota Republik pada tahun 2010. Pada saat ini Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Kadipaten Pakualaman dipimpin oleh Sri Paku Alam X yang sekaligus menjabat sebagai Gubernur, dan Wakil Gubernur DIY. Keduanya memainkan peran yang menentukan dalam memelihara nilai-nilai budaya, dan adat istiadat Jawa dan merupakan pemersatu masyarakat Yogyakarta.

B.       Keragaman Budaya
1.    Rumah Adat
Rumah adat Daerah Istimewa Yogyakarta dinamakan Bangsal Kencono Kraton Yogyakarta merupakan sebuah bangunan Pendopo. Halamannya sangat luas, ditumbuhi tanaman dan dilengkapi beberapa sangkar burung. Di depan Bangsal Kencono terdapat dua patung dari Gupolo, sang raksasa yang memegang gada (sejenis alat pemukul).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxr57-oZK6bM66A5zgrjoQRno5PyFYvzRPvZ4zaG-9DnVX-VYS77vWiriwkj8s7QjjCtShPlEacpNLd9nTCo2Qwt7aZatwyQawJNac0bgI6MCcaDY1zIZXBUHquns6nPtsQf4HvH100PSk/s320/bangsal-kencono.jpg
Bangsal Kencono
2.    Pakaian Adat
Pria Yogyakarta memakai pakaian adat berupa tutup kepala (destar), baju jas dengan leher tertutup (jas tutup) dan keris yang terselip di pinggang bagian belakang. Ia juga mengenakan kain batik yang bercorak sama dengan sang wanita.
Sedangkan wanitanya memakai kebaya dan kain batik. Perhiasannya berupa anting-anting, kalung, dan cincin.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhLv932-altYmzRPMj-vud70OpMuxPyOQqh4ovFR12Ni9WPjJ5P59AKY0xNiW7Lez3ERLOELZSyLQghW7s_NRShd0X5n0uAQ34vBKTqEGUZ2KYXOQ4DJ-kTcjcNL1fYUx340u-NIiE6coI/s1600/Pakaian+Adat+Tradisional+Yogyakarta.jpg
3.    Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta
a.    Tari Serimpi Sangupati, sebuah tarian keraton pada masa lalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut dan menawan hati.
b.    Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang ditarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai dan lembut.
c.    Tari Beksan Nirbaya, diilhami bentuk kesenian "Edan-edanan" salah satu bagian dari upacara keraton Yogya yang berfungsi sebagai "penolak bala". Bentuk ini diangkat menjadi seni pertunjukan, yang mendapat stilirasi , tanpa meninggalkan esensi dan karakter geraknya yang unik.
d.   Tari Merak, suatu tari yang mengisahkan keindahan dan kebebasan alam bebas yang dialami burung merak.
e.    Tari Beksan Lawung Ageng, suatu tari yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I, sebagai sarana untuk memupuk semangat para jiwa prajurit.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4lO1ZptRSPcbdDCWipHRsVozekmA9BIB7eNmuk_0N19PxuX1Ctt3lOSp8VQEKszHQL-qQ856ow7SWg9UuZdzzxnSvk_IMTjowiEAHCsvJeHf6A-D9q9g1_rfao-gE3RAnNOsVVczekPKq/s320/serimpi.jpg
Tari Serimpi Sangupati
4.    Senjata Tradisional
Di Yogyakarta pun kerus merupakan senjata tradisional yang paling terkenal. Keris-keris itu diberi pula gelar-gelar kehormatan seperti "Kanjeng Kyai Kpek" dan sebagainya.
Selain keris terdapat pula tombak sebagai benda pusaka. Benda-benda itu sangat dihormati dan diberi gelar kehormatan. Antara lain "Kajeng Kyai Ageng Plered", Kanjeng Kyai Ageng Baru", "Kanjeng Kyai Gadapan" dan "Kanjeng Ageng Megatruh".
"Kyai Plered" mempunyai sejarah tersendiri, karena Untung Suropati berhasil menewaskan opsir Belanda Kapten Tack dengan menggunakan "Kyai Plered" Oleh karena itu, tombak ini dianggap keramat.
Ada pula tombak dan keris yang disebut Tosan Aji. Tosan artinya besi dan Aji artinya dihormati karena bertuah. Benda-benda ini biasanya dirawat baik-baik dan disimpan pada tempat-tempat khusus. Pada saat-saat tertentu benda-benda itu dibersihkan dan dimandikan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv0dO621y2QSkWtP-mltZSukpYSqzkUR7QUzcjiGEBPADQzpihCSFuRoIGPaF-A2C5T43c7P13yWnhQTZT0w3DcE8XbstY6XG2_3XI-pBZrlqGfzMIAFL-F1bEW4S1eYM_97L0GP0vyEJd/s320/keris1.jpg
5.    Suku: Jawa
6.    Bahasa Daerah: Jawa
7.    Lagu Daerah: Pitik Tukung

C.      Objek Wisata

1.         Candi Prambanan

Candi Prambanan
Candi Prambanan merupakan salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang wajib dikunjungi karena Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Selain itu, Candi Prambanan juga dihiasi relief yang diukir mengelilingi candi dan menceritakan kisah Ramayana dan Krishnayana. Candi Prambanan berlokasi sektiar 17 KM dari psuat kota Yogyakarta. Apabila anda tidak membawa kendaraan pribadi, untuk mencapai Candi Prambanan anda cukup menggunakan bus dan turun di halte Prambanan, sangat mudah mencapai Candi Prambanan.

2.         Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis adalah pantai yang paling terkenal di Yogyakarta, sehingga Pantai Parangtritis layak disebut sebagai salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang wajib dikunjungi. Berlokasi sekitar 25 KM di selatan pusat kota Yogyakarta, Pantai Parangtritis adalah pantai yang berada di tepi Samudra Hindia sehingga mempunyai karakteristik ombak dan arus yang cukup besar dan kuat. Keunikan dari Pantai Parangtritis adalah adanya bukit pasir yang disebut gumuk di sekitar pantai. Apabila anda ingin suatu pengalaman yang berbeda, anda dapat mencoba bermain paralayang di Bukit Parangndog, Pantai Parangtritis.

3.         Jalan Malioboro

Jalan Malioboro
Malioboro merupakan nama sebuah jalan di Yogyakarta. Jalan Malioboro ini sangatlah terkenal dan sudah menjadi salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang wajib dikunjungi, bahkan untuk berfoto di penanda Jalan Malioboro saja kita sering kali harus mengantri terlebih dahulu. Nama Jalan Malioboro ini berasal dari bahasa Sansekerta dan mempunyai arti karangan bunga. Apa yang membuat Jalan Malioboro begitu terkenal?
Jalan Malioboro menawarkan pengalaman wisata belanja dan wisata kuliner yang tak ada habisnya. Pada siang hari, di sepanjang Jalan Malioboro anda akan menemukan banyak sekali penjual pakaian, tas, sandal, gantungan kunci, kerajinan tangan, batik, aksesoris, dan barang-barang unik lainnya yang dapat dibeli dengan harga murah. Sedangkan pada malam hari, anda akan menemukan banyak sekali penjual makanan lesehan khas Yogyakarta di sepanjang Jalan Malioboro.
Hal yang paling saya sukai di Jalan Malioboro adalah adanya beberapa orang yang berpakaian unik, misalnya berpakaian seperti prajurit, pocong, zombie, dan lain-lain. Kita dapat berfoto dengan mereka dengan biaya sukarela.

4.         Goa Jomblang

Goa Jomblang
Goa Jomblang adalah sebuah goa wisata yang berlokasi di Gunung Kidul, Yogyakarta. Goa Jomblang merupakan goa vertikal yang mempunyai sebuah hutan purba di dalamnya. Selain itu, apabila anda datang ke Goa Jomblang pada jam 10 sampai dengan jam 12 siang, anda akan dapat melihat cahaya menembus goa yang sering disebut sebagai cahaya surga. Keindahan dan keunikan Goa Jomblang membuatnya menjadi salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang wajib dikunjungi.

5.         Arung Jeram Citra Elo

Arung Jeram Citra Elo
Arung Jeram Citra Elo adalah salah satu arung jeram yang ada di Yogyakarta. Arung Jeram Citra Elo adalah arung jeram yang paling cocok untuk keluarga atau pemula karena arusnya yang tidak berbahaya bila dibandingkan dengan sungai lain di sekitar Yogyakarta. Selain itu Arung Jeram Citra Elo juga dapat dimainkan kapan saja, tidak seperti sungai lain di Yogyakarta yang kebanyakan hanya dapat diarungi pada saat musim hujan saja.

6.         Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta adalah salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang ramai dikunjungi. Keraton Yogyakarta merupakan sebuah bangunan bersejarah kesultanan Yogyakarta yang ditinggali oleh Sultan dan keluarganya. Selain dapat menikmati arsitektur kesultanan kuno, anda juga dapat berkunjung ke museum yang mempunyai koleksi barang-barang kesultanan Yogyakarta yang sebagian merupakan hadiah dari raja Eropa. Apabila anda ingin datang mengunjungi tempat wisata ini, datanglah agak pagi karena Keraton Yogyakarta buka dari jam 8 pagi sampai dengan jam 2 siang saja.

7.         Kebun Binatang Gembira Loka

Kebun Binatang Gembira Loka
Kebun Binatang Gembira Loka adalah sebuah tempat wisata keluarga di Yogyakarta yang mempunyai banyak koleksi hewan dari berbagai tempat di dunia. Selain dapat melihat dan berinteraksi dengan berbagai jenis hewan seperti selayaknya kebun binatang pada umumnya, anda juga dapat bermain di beberapa wahana permainan yang terdapat di Kebun Binatang Gembira Loka. Wahana permainan yang ada di Kebun Binatang Gembira Loka yaitu kolam tangkap ikan, sepeda air, ATV, perahukayuh, menunggang gajah, menunggang onta, dan lain-lain. Harga tiket masuk Kebun Binatang Gembira Loka adalah 25,000 Rupiah per orang.

8.         Gunung Merapi

Gunung Merapi
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung di sekitar Yogyakarta. Gunung Merapipakan gunung yang paling terkenal di Yogyakarta, dan merupakan salah satu lokasi favorit para pecinta alam yang hobi mendaki gunung dan menikmati keindahan matahari terbit di puncaknya. Harga tiket masuk kawasan wisata Gunung Merapi adalah 3,000 Rupiah per orang.

9.         Candi Borobudur

Candi Borobudur
Candi Borobudur yang berlokasi di Magelang adalah salah satu primadona wisata di sekitar Yogyakarta. Terkenal hingga ke berbagai belahan dunia, Candi Borobudur merupakan sebuah candi Buddha yang paling besar di dunia. Berlokasi sekitar 40 KM dari Yogyakarta, Candi Borobudur saat ini masih dikunjungi biksu yang berziarah karena Candi Borobudur adalah sebuah monumen model dari alam semesta yang merupakan tempat suci. Untuk dapat masuk ke area Candi Borobudur, anda diharuskan menggunakan sarung yang akan dipinjamkan di pintu masuk Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan candi yang mempunyai relief dan patung Buddha terbanyak di dunia. Walaupun bukan berada di Jogja, Candi Borobudur selalu didatangi oleh wisatawan yang berkunjung ke Jogja.

10.     Istana Air Taman Sari

Istana Air Taman Sari
Istana Air Taman Sari adalah sebuah tempat rekreasi dan meditasi bagi keluarga kerajaan Yogyakarta pada jaman dahulu. Selain itu, Istana Air Taman Sari juga berfungsi sebagai benteng pertahanan terhadap musuh yang menyerang. Saat ini, Istana Air Taman Sari adalah salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang terkenal karena keunikannya. Udara di sekitar Istana Air Taman Sari juga sejuk karena terdapat banyak kolam buatan disertai dengan kebun bunga yang berbau harum. Harga tiket masuk Istana Air Taman Sari adalah 5,000 Rupiah.